Para Penonton Kehancuran

Karya: Sania Pangesti

 

Jalan sedih di sudut kota

Jutaan kendaraan menyisakan luka

Lubang hiasi sekujur tubuhnya

Bergelombang tak karuan rupanya

 

Debu dan asap berlomba-lomba

Membekam hidung para pengguna jalan

Peluh bercucuran di seluruh badan

Badan tersengat surya sang khatulistiwa

 

Indonesia, begitu kumuh

Bangunan tepian jalan kusam berdebu

Tak kujumpai  sesuap oksigen pepohonan

Zamrud khatulistiwa kini hanya bualan

 

Dengarlah,  apa yang dapat kau dengar?

Nyanyian rintihan para gelandangan

Suara nyaring pengamen yang tepukkan tangan

Atau celetukan kasar para pengguna jalan

Adakah suara kebahagiaan yang dapat kau dengar?

 

Para penonton kehancuran berkeluh kesah

Sibuk perdebatkan siapa yang bersalah

Namun tak semilipun takdir dapat ia ubah

Melainkan mulut yang kian membudah

 

Jagat raya menanti wajah berseri

Alam bersatu padu dalam harmoni

Akar problematika dapat teratasi

Di tangan generasi penggenggam seribu solusi

5 thoughts on “Para Penonton Kehancuran

Leave a reply to Sania Cancel reply