Karya: Sania Pangesti
Jalan sedih di sudut kota
Jutaan kendaraan menyisakan luka
Lubang hiasi sekujur tubuhnya
Bergelombang tak karuan rupanya
Debu dan asap berlomba-lomba
Membekam hidung para pengguna jalan
Peluh bercucuran di seluruh badan
Badan tersengat surya sang khatulistiwa
Indonesia, begitu kumuh
Bangunan tepian jalan kusam berdebu
Tak kujumpai sesuap oksigen pepohonan
Zamrud khatulistiwa kini hanya bualan
Dengarlah, apa yang dapat kau dengar?
Nyanyian rintihan para gelandangan
Suara nyaring pengamen yang tepukkan tangan
Atau celetukan kasar para pengguna jalan
Adakah suara kebahagiaan yang dapat kau dengar?
Para penonton kehancuran berkeluh kesah
Sibuk perdebatkan siapa yang bersalah
Namun tak semilipun takdir dapat ia ubah
Melainkan mulut yang kian membudah
Jagat raya menanti wajah berseri
Alam bersatu padu dalam harmoni
Akar problematika dapat teratasi
Di tangan generasi penggenggam seribu solusi
Itulah Indonesia. Semoga generasi penggegam solusi bisa mengatasi segala problematika yang ada. Suka puisi nyaa 💕
LikeLike
Jazakillah khairan katsiran kak♥
LikeLike
💕💕💕
LikeLike
puisinya keren Kak! Maknanya itu kritis tapi sangat acuh.
LikeLike
Wah, makasih yaa zul
LikeLike